BATULICIN – Dalam upaya menekan angka kelahiran dan angka kematian ibu di Provinsi Kalimantan Selatan (Prov Kalsel), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prov Kalsel bekerjasama dengan Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Tanah Bumbu (Kab Tanbu) menggelar sosialisasi pembinaan kesertaan KB Pria di Aula Rapat Kantor Bupati Tanah Bumbu, Selasa (13/11).
Sosialisasi yang dibuka secara resmi oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra H. Ambo Sakka, tersebut tersebut diikuti oleh perwakilan Kantor Kementerian Agama Tanbu, SKPD, Kecamatan, Polres Tanbu, Kodim 1022 Tanbu, dan Penyuluh KB.
Kepala Sub Bidang Kesehatan Reproduksi BKKBN Prov Kalsel, dr Mahendra Prakosa selaku Narasumber pada acara tersebut mengatakan KB tidak hanya menjadi kewajiban bagi para kaum perempuan, para laki-laki-pun dianjurkan untuk melakukan KB, yakni dengan vasektomi atau Metode Operasi Pria (MOP).
MOP atau vasektomi ini adalah metode KB yang aman bagi pria yang tidak ingin lagi mempunyai anak dengan cara operasi kecil sehingga air mani tidak lagi mengandung sperma.
“Selama ini orang-orang menganggap KB itu hanya untuk wanita. Padahal kaum pria pun saat ini sudah bisa berKB dengan memakai kondom atau operasi vasektomi,” ujarnya
Dia menambahkan, saat ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi vasektomi di sejumlah kabupaten di Provinsi Kalsel dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan penduduk dan angka kematian ibu saat melahirkan.
Menurutnya, masih banyak masyarakat salah memahami vasektomi. Hal itu menyebabkan rendahnya pemanfaatan vasektomi sebagai alat kontrasepsi pria. Padahal, metode ini sangat efektif dan aman untuk mencegah kehamilan.
Dia menjelaskan, program ini masih kurang difahami oleh masyarakat. Karena masih banyak warga yang menyamakan vasektomi dengan kebiri. Padahal keduanya jauh berbeda. Pada kebiri, kedua testis pria diambil, akan tetapi pada vasektomi hanya dilakukan operasi kecil dan tidak mengganggu fungsi seksual pria.
“Dengan cara ini, para lelaki masih bisa melakukan kegiatan seksualnya seperti biasa, hanya saja sperma mereka tidak bisa berfungsi untuk menjadi buah pada rahim wanita,” paparnya.
Ia juga menjelaskan siapa saja yang menjadi sasaran alat kontasepsi tersebut. Menurutnya, yang bisa menjadi kriteria peserta KB dengan vasektomi itu adalah keluarga yang bahagia dengan usia lebih dari 26 tahun, dan mempunyai anak lebih dari dua orang.
“Yang pasti mereka yakin untuk tidak memiliki atau menambah anak lagi,” tutupnya. (ynr)