BATULICIN – Sosialisasi dan Business Matching Produk & Jasa Keuangan untuk Usaha Mikro, di Gedung Mahligai Kapet Kecamatan Simpang Empat, Selasa (27/08/2024). Pelaksana kegiatan tersebut dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Kerjasama tersebut meliputi Bappeda Bagian Perekonomian SDA dan administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah bersama Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian setempat.
Tujuan kegiatan tersebut memberikan pemahaman dan meningkatkan kemampuan pelaku usaha terkait pengelolaan keuangan usaha.
Dalam hal ini, Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Tanah Bumbu, melakukan edukasi literasi keuangan khususnya untuk pelaku usaha mikro.
Kegiatan tersebut turut mengundang, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan & Pembangunan Sekretariat Daerah, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian, Kepala Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik & Persandian, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan, Kepala Bagian Perekonomian Sumber Daya Alam & Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah serta Pelaku Usaha Mikro sekitar 100 orang.
Materi di sampaikan oleh narasumber dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Batulicin, OJK Regional Sembilan Kalimantan, Bank Kalsel Cabang Batulicin.
Pembukaan kegiatan secara resmi di langsungkan oleh Kepala Bappedalitbang Kabupaten Tanah Bumbu, Andi Anwar Sadat mewakili Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar.
Ia mengatakan, peran dan fungsi TPAKD haruslah maksimal, terlebih dalam meindentifikasi kebutuhan keuangan di daerah termasuk juga terkait strategi mempercepat akses keuangan, mengkoordinasi dan monitoring.
“Dengan kegiatan ini pula kami berharap, bahwa para UMKM, dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dan terinformasi,” ujarnya.
Yang mana literasi keuangan tentunya dapat memahami berbagai produk dan layanan keuangan.
Demi peningkatkan kesejahteraan ekonomi dengan memahami pengelolaan keuangan yang sehat. Pelaku usaha juga dapat pemahaman terhadap resiko maupun jebakan rencana keuangan yang merugikan. Mengurangi stress keuangan dan meningkatkan kualitas hidup para pelaku usaha.
“Pada skala yang lebih besar, literasi keungan yang baik di masyarakat. Dapat meningkatkan stabilitas ekonomi, masyarakat yang melek finansial cenderung lebih hemat dan produktif,” pungkasnya. (Fit)