Sebelum bulan Puasa, peminat batu akik baik atau menggosok masih ramai.Biasa beromzet Rp 1 juta per harinya, tetapi setelah memasuki bulan Ramadan tampak pembeli dan yang menggosok batu akiknya berangsur-angsur berkurang dan hasil yang dicapai pun ikut turun hingga Rp300 ribu per harinya
Sangat terasa sekali sepinya pembeli bongkahan dan orang yang menggosok batu akik, di Pandan ini.Dalam sehari masih mampu berpenghasilan berkisar Rp 1.000.000, per hari. Namun sekarang ini,saya perhatikan sejak tiga Minggu belakangan ini bahwa pembeli batu akik sudah mulai menurun tajam.Hal itu biasa saja disebabkan faktor pendapatan masyarakat juga menurun. atau merasa bosan untuk memakai batu akik karena berlebihan, “ ungkapnya.
Mungkin usaha batu akik ini paling lama bertahan sekitar setengah tahun lagi, sebab yang menjadi pangsa pasar adalah pendatang dari kota – kota lain nya di Indonesia ini, kalau masyarakat
Paling lama usaha batu akik ini bertahan hanya sekitar enam bulan saat Hari Raya dan Tahun Baru. Pembeli itupun adalah orang luar daerah bukan lagi masyarakat setempat. Tipis harapan usaha batu akik bertahan setahun lagi, karena sejak sekarang sudah nampak tanda–tanda adanya kejenuhan masyarakat menggeluti batu akik itu. Inilah sebenarnya yang kita khawatirkan selama ini karena batu akik ini sifatnya musiman,” tandasnya

