BATULICIN – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para petani, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) kembali menggelar kerjasama dengan Bank Indonesia (BI) untuk pengembangan pertanian secara organik di Bumi Bersujud.
Kerjasama tersebut diawali dengan pelaksanaan pelatihan pengembangan pertanian organik dan terintegrasi bagi kelompok tani yang ada di Kecamatan Angsana.
Pelatihan yang dipusatkan di desa Sumber Baru, Kecamatan Angsana tersebut dibuka secara resmi oleh Asisten Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Avian Noor, Selasa (4/9).
Menurut Konsultan Kantor Perwakilan Wilayah BI Kalimantan Selatan, Untung Turang dalam eksposenya mengatakan pengembangan pertanian secara organik dan terintegrasi merupakan upaya menuju peningkatan hasil pertanian dan peternakan yang lebih baik.
Sebab menurutnya dengan pengembangan pertanian secara organik dan terintegrasi akan menciptakan peluang usaha-usaha baru di wilayah pedesaan, atau dengan kata lain pengembangan sistem tersebut akan menumbuhkan perekonomian masyarakat.
“Konsepnya para petani kita hanya memanfaatkan sumber daya yang melimpah disekitar kita, misalnya limbah pertanian atau peternakan untuk dijadikan pupuk dan bahan penunjang pertanian lainya,” paparnya.
Disamping itu lanjut Untung, pengembangan pertanian secara organik juga akan berdampak kepada peningkatan hasil dan keuntungan para pertanian dan peternak. Dimana para petani dan peternak dapat memanfaatkan limbah yang ada, sehingga tidak lagi terbebani dengan biaya pupuk dan pakan anorganik yang selama ini dirasakan cukup mahal harganya.
“Ini sudah dibuktikan oleh para petani di Kecamatan Kusan Hulu, dimana biasanya hasil panen per hektarnya hanya 4 sampai dengan 5 ton padi, setelah dikembangkan pertanian organik mereka bisa panen 7 smpai 8 ton per hektar,” ujarnya.
Sementara itu Plt Bupati dalam sambutanya yang dibacakan Asisten Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Alvian Noor menyambut baik pelaksaan pelatihan pengembangan pertanian secara organik dan terintegrasi tersebut.
Diakuinya pengembangan pertanian secara organik tersebut akan berdampak luas bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat di Tanbu. Dimana mereka akan mendapatkan banyak manfaat dan keuntungan, diataranya meningkatnya hasil pertanian dan peternakan, juga peningkatan pendapatan dengan nilai jual hasil tani yang lebih tinggi.
“Selain itu manfaat lain yang didapat dengan pengembangan pertanian secara organik bagi masyarakat adalah hasil panen yang sehat tanpa mengandung bahan kimia,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakanya, dengan pengunaan pupuk organik untuk pertanian juga berdampak pada penggunaan lahan pertanian yang lebih panjang dan berkesinambungan, dimana dengan pupuk organik diketahui lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pengunaan pupuk kimia.
“Dengan pupuk organik, lahan pertanian kita akan terjaga kelestarianya, sehingga dapat diwariskan untuk anak cucu kita nantinya,” imbuhnya.
Untuk diketahui, kerjasama Pemkab Tanbu dengan pihak BI dalam bidang pengembangan padi organik tersebut sebelumnya sudah dilaksanakan melalui Bagian Ekonomi Setda Tanbu dan Dinas Pertanian. Pengembangan itu dilakukan di Kecamatan Kusan Hulu. (ynr)