MAKKAH – Jamaah Haji asal Kabupaten Tanah Bumbu yang tergabung dalam Kloter BDJ 07 telah menyelesaikan fase ARMUZNA (Arafah, Muzdalifah dan Mina).
Fase ini sendiri merupakan fase terberat dalam seluruh rangkaian proses Ibadah Haji, karena jamaah harus melakukan berbagai macam kegiatan dalam kurun waktu tertentu dan juga secara bersamaan dengan seluruh jamaah dari belahan dunia lainnya.
Demikian disampaikan Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD), Akhmad Fauzi dalam laporannya, Rabu (14/08/2019).
“Alhamdulillah dan rasa syukur yang mendalam, para jamaah terus diberi kesehatan dan kelancaran dalam menyelesaikan fase ARMUZNA, yang mana fase ini merupakan fase terberat dalam prosesi Ibadah Haji,” sebutnya.
Selesainya fase ARMUZNA menurut Fauzi, ditandai dengan melontar jumrah saat Hari Tasyrik.
“Jamaah dari Maktab No. 71 keluar untuk melontar pada Hari Tasyrik yaitu 11,12 dan 13 Dzulhijjah atau biasa disebut dengan mengambil Nafar Tsani,” jelasnya.
Pelontaran yang dilaksanakan pada 11 Dzulhijjah dilaksanakan setelah sholat subuh, pada 12 Dzulhijjah dilaksanakan pada sore hari, sedangkan untuk tanggal 13 Dzulhijjah pelontaran dilakukan setelah sholat subuh.
Situasi di Jamarat saat pelontaran juga sudah mulai lengang, karena sebagian jamaah lainnya mengambil Nafar Awal dan meninggalkan Mina pada 12 Dzulhijjah.
Ia menambahkan, kondisi umum para jamaah juga masih dalam keadaan sehat dan penuh semangat. Selanjutnya para jamaah akan kembali ke Makkah.
“Hari ini (Rabu, 14 Agustus 2019, Red) sekitar pukul 07.30 jamaah Kloter BDJ 07 secara bergelombang meninggalkan Kota Mina dengan menggunakan empat buah bus utk kembali ke Makkah,” pungkasnya.
Di Makkah nanti, selanjutnya para jamaah akan melaksanakan Tawaf Ifadah, Sai dan Tahallul Akhir. (Rel)
