BATULICIN-Presiden RI Ir.H.Joko Widodo melakukan pengarahan secara Virtual kepada Gubernur Bupati Walikota se Indonesia digedung Sekretariat Negara ,Senin (25/10/2010).
Seraya diikuti Bupati Tanah Bumbu yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan Ir.Mariani dan sejumlah staf ahli diruang DLR Kantor Bupati.
Presiden mengatakan, okupansi tempat tidur ICU dan isolasi atau bed occupancy rate (BOR) terkait kasus Corona di Indonesia sebesar 46,29 persen. Angka ini masih di bawah batas yang ditentukan WHO, yaitu 60 persen.
“Artinya ini berada posisi yang baik dan rendah ,tetapi perlu saya ingatkan bahwa pandemi ini belum berakhir,”kata Jokowi saat konferensi Pers secara virtual
Kembali dia ingatkan,trand dunia saat ini mengalami kenaikan dalam 2 persen ,padahal 2 dan 4 Minggu lalu trend nya turun .
“Di eropa misalnya dalam Minggu ini naik menjadi sampai 23 persen ,di Amerika Selatan naik menjadi 13 persen, dengan trend ini harus mengingatkan bahwa kita harus tetap pada posisi hati hati atau waspada kerena dunia masih berada ketidakpastian.”jelasnya.
Dengan kenaikan ini ucapnya tentu berada pada beberapa masalah yang mengharuskan negara lain jadi acuan pembelajaran, Dimana releksasi yang begitu cepat tanpa melalui tahapan tahapan. Kemudian masalah protokol kesehatan yang tidak disiplin lagi.
“Alhamdulillah semua kita pakai tahapan, sementara dibeberapa negara akhirnya lepas masker baik pertemuan terbuka atau tertutup.”tandasnya.
Ketiga yang harus diwaspadai pada siswa sekolah yakni pembelajaran tatap muka .
“Dari 3 hal ini agar kita semua hati hati , jangan sampai kerena belajar tatap muka seperti Brazil akhirnya terjadi kembali lonjakan 14 persen kenaikan kasus kerena pembelajaran tatap muka dan hati hati .
Dari laporan survey yang diterima dimana protokol kesehatan di sekolah yang harus dipantau adalah kantin sekolah , kemudian tempat Parkir .
Hingga dia berharap pada Gubernur Bupati dan Walikota dan jajaran Forkopimda hal ini perlu diingatkan pada pihak sekolah bahwa perlu dilakukan Manajemen pengawasan lapangan sehingga kejadian dinegara lain tidak terjadi di Indonesia.
“Saya meminta kepada Gubernur dan Pangdam dan Kapolda agar mengingatkan Bupati Walikota Kapolres dan Dandrem agar meningkatkan kewaspadaan dengan memperkuat Tracing dan testing meski ada 105 Kabupaten kota ada kena di kenaikan meski kecil tapi itu tetap diwaspadai.”tuturnya.(win)