BATULICIN – Tim Penilai Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Nasional berkunjung ke SMAN 1 Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.
Kunjungan ini dalam rangka melakukan penilaian terhadap SMAN 1 Simpang Empat yang masuk nominasi nasional LSS mewakili Provinsi Kalimantan Selatan.
Adapun Tim Penilai LSS Nasional terdiri dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Agama.
Ada beberapa titik yang dikunjungi Tim Penilai seperti UKS SMAN 1 Simpang Empat beserta Kader Kesehatan Remaja (KKR) Sekolah, UKS Kecamatan Simpang Empat, dan Sekretariat UKS Kabupaten yang ada di Kantor Bupati Tanah Bumbu.
Pada saat melakukan penilaian di SMAN 1 Simpang Empat, Tim Penilai LSS mengaku kaget setibanya di sekolah tersebut karena disambut dengan iringan musik rebana dan lantunan sholawat dari siswa-siswi SMAN 1 Simpang Empat.
“Terimakasih sudah diterima dengan baik di sini (Tanah Bumbu). Terutama di SMAN 1 Simpang Empat dengan disambut musik rebana dan sholawat. Saya kira ini sekolah madrasah ataukah SMA karena ada grub rebananya,” ujar Ketua Tim Penilai LSS Nasional, drg Zulkarnain Harjo, Selasa (30/07/2019).
Selain musik rebana, SMAN 1 Simpang Empat juga menampilkan Mars UKS dihadapan Tim Penilai dari Jakarta.
Apa yang ditampilkan oleh siswa-siswi tersebut, ujar Zulkarnain bisa saja menjadi pertimbangan bagi tim untuk menambah nilai nantinya.
Zulkarnain Harjo mengatakan maksud dan tujuan datang ke Tanah Bumbu untuk melakukan penilaian LSS Tingkat Nasional Tahun 2019 yang di ikuti oleh SMAN 1 Simpang Empat.
Ia membeberkan, untuk peserta LSS Tahun 2019 di ikuti sebanyak 94 sekolah dari berbagai jenjang di 29 Provinsi.
Untuk LSS jenjang SMA pesertanya sebanyak 24 SMA se-Indonesia. Dari seluruh jenjang sekolah akan diambil 3 pemenang disetiap jenjangnya.
Terkait kategori LSS, menurutnya dibagi menjadi tiga kategori yaitu Kategori Sekolah diwilayah kota besar yang mudah diakses sehingga pembinaan dan pengembangan UKSnya lebih mudah, kategori kedua adalah sekolah yang jauh dari ibukota sehingga pengembangan dan pembinaanya tidak mudah, dan kategori ketiga adalah kategori best attitude yang melihat hasil dari karakter siswa, seperti apakah sudah sesuai dengan apa yang diajarkan pada UKS.
“Jika tidak dibagi berdasarkan kategori tentunya sekolah yang ada diperkotaan paling berpeluang menjadi juara. Untuk itulah kami dari tim penilai membaginya menjadi tiga kategori,” ujarnya.
Diantara yang menjadi titik penilaian oleh Tim LSS Nasional beberapanya seperti UKS, Kader Kesehatan Remaja, Ruang Perpustakaan Sekolah, Kantin Sekolah, Lingkungan Sekolah, dan lainya.
Sementara itu, Bupati Tanah Bumbu, H Sudian Noor, melalui Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Anwar Salujang dalam sambutanya mengatakan sangat mendukung dan mengapresiasi diselenggarakannya Lomba Sekolah Sehat.
Karena lomba tersebut sebagai langkah strategis untuk melakukan evaluasi dan penilaian terhadap perkembangan program Usaha Kesehatan Sekolah di daerah ini.
Apalagi Usaha Kesehatan Sekolah memiliki peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah dan membentuk pola hidup sehat dikalangan peserta didik dan para guru.
Terutama dengan sehat, tentunya akan menjadi modal dasar bagi para siswa guna meningkatkan kemampuan belajar, serta tumbuh kembangnya secara optimal.
Kepada Tim Penilai LSS Nasional, Bupati meminta agar dapat melaksanakan penilaian sesuai dengan kriteria maupun instrumen-instrumen penilaian.
Sehingga tidak hanya dapat melihat sejauh mana Usaha Kesehatan Sekolah dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, tetapi juga memperoleh masukan yang bermanfaat dalam rangka pendidikan, palayanan, dan pembinaan peserta didik untuk berperilaku dan berbudaya sehat. (Rel)
