BATULICIN – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu menerima kunjungan Tim Misi Supervisi Bank Dunia Kamis (9/8) di Kantor Bupati Tanah Bumbu, Gunung Tinggi, Batulicin.
Kunjungan Tim Misi Supervisi Bank Dunia terkait dengan Program Penyedia Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Kabupaten Tanah Bumbu.
Kedatangan Tim Misi Supervisi di Bumi Bersujud dalam rangka monitoring dan mendengarkan capaian pembangunan, pengembangan, dan permasalahan yang dihadapi program Pamsimas. Selain itu juga melakukan kunjungan lapangan program Pamsimas di Desa Mudalang dan Sungai Lembu Kecamatan Kusan Hilir, serta Desa Mekar Jaya dan Desa Sumber Baru Kecamatan Angsana.
Tim Misi Supervisi Bank Dunia Program Pamsimas III terdiri dari Bank Dunia, Bappenas, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Kementerian Desa dan Kementerian Dalam Negeri.
Pertemuan Tim Misi Supervisi dengan Pemkab Tanah Bumbu dihadiri pula, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Bappeda Tanbu, Dinkes Tanbu, Diskominfo Tanbu, Dinsos Tanbu, DPMD Tanbu, dan Pihak Perusahaan.
Dalam pertemuan tersebut, Oni Tri Yuwanto dari Tim Misi Bank Dunia Program Pamsimas III mengatakan Pamsimas merupakan program pemerintah yang didukung oleh bank dunia dalam hal penyediaan air minum di wilayah perdesaan.
Program Pamsimas, sebut Oni, bertujuan agar masyarakat yang tidak terlayani air bersih dapat terlayani khususnya diwilayah perdesaan yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Oni menambahkan Bank Dunia bersama Kementerian berkomitmen agar masyarakat dapat mengakses air bersih dan memiliki sanitasi yang layak. Sehingga kunjungan ke Tanah Bumbu ini merupakan bagian dari upaya untuk mendorong semua sumberdaya yang mengelola Pamsimas untuk bisa mewujudkan komitmen tersebut.
“Kedatangan Tim Misi Supervisi untuk mensupport fasilitator lapangan Pamsimas di Tanah Bumbu agar program ini berjalan dengan baik sehingga masyarakat dapat terlayani akses air bersih dan sanitasi yang layak,” ujarnya.
Ia mengatakan, untuk Kabupaten Tanah Bumbu, dari 109 Desa yang sudah ada Pamsimas, ada 28 ribu Kepala Keluarga (KK) yang belum akses Pamsimas.
“70 persen desa di Tanah Bumbu masuk pamsimas tapi dari 70 persen itu masih belum semua warga terlayani Pamsimas dikarenakan jarak dan sebagainya. Namun setidaknya kami mendorong agar fasilitator lapangan membuat perencanaan untuk 28 ribu KK ini agar terlayani air bersih,” ujarnya.
Terkait program Pamsimas ini, sebut Oni, Kabupaten Tanah Bumbu menjadi pusat perhatian nasional karena pengembangan Pamsimas di Tanah Bumbu mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan juga pihak perusahaan melalui dana CSR.
Kepala Bappeda Tanah Bumbu, Rahmadi, mengatakan Desa yang sudah Pamsimas sebanyak 109 Desa. Namun tidak semua masyarakat Desa Pamsimas terakses air bersih dikarenakan kendala instalasi perpipaan kepemukiman penduduk.
Berbagai upaya juga dilakukan oleh pemerintah daerah agar masyarakat di Desa Pamsimas terlayani air bersih. Upaya yang dilakukan yaitu melibatkan peran desa dalam program Pamsimas dan juga mendapatkan dukungan dari perusahaan melalui CSR.
Sementara itu, Plt Bupati Tanah Bumbu Sudian Noor yang diwakili Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Avian Noor mengatakan menyambut baik dengan adanya program pamsimas di Tanah Bumbu yang mana pogram tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat apalagi disaat musim kemarau masyarakat kesulitan untuk mendaoatkan air bersih.
“Semoga kujungan Tim Misi Supervisi Bank Dunia Program Pamsimas III ke Tanah Bumbu memberikan banyak manfaat bagi masyarakat utamanya dalam hal pengembangan pamsimas di Tanah Bumbu. Pemerintah daerah juga berharap, program ini dapat lebih maksimal lagi sehingga uapay pemerintah daerah untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan cerdas dapat terwujud melalui prilaku hidu bersih dan sehat serta pencegahan stunting melalui Pamsimas ini,” ucapnya. (Rel/MC.Tanbu)