Pemerintahan

Tim KP2S Kalteng Belajar Penanganan Stunting Ke Tanbu

BATULICIN – Tim Konvergensi Percepatan dan Pencegahan Stunting (KP2S) Provinsi Kalimantan Tengah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.

Dalam kunjungan ini disambut Asisten Bidang Ekonomi Dan Pembangunan Suhartoyo, Rabu (27/11/2019) di Ruang Rapat Setda perkantoran Bupati Tanah Bumbu.

“Tujuan kunjungan ini dalam rangka ingin belajar percepatan penanganan stunting di Kabupaten Tanbu, dan berikutnya akan kami terapkan hal demikian di wilayah Kalimantan Tengah,” kata perwakilan Tim KP2S Kalteng Julius Agau.

Menurutnya, Kalsel merupakan saudara tua yang berlatar belakang dalam satu rumpun melayu, tentunya secara karakteristik adat dan budaya tak jauh beda.

“Jadi wajarlah kalau dianggap saudara tertua, untuk itu kami belajar dan meminta masukan positif untuk dijadikan bahan penanganan stunting di daerah kami,” katanya.

Dengan kebersamaan itulah tambahnya, mencoba sharing inovasi terbaik demi tujuan yang sama yakni mencegah stunting.

IMG-20191127-WA0027

“Melalui kunjungan kerja ini, ada oleh oleh yang kami dapatkan dari Tanah Bumbu dalam hal penanganan stunting secara terpadu, khusus lnya untuk daerah Kalimantan Tengah,” paparnya.

Sedangkan Kepala Bapedda Kabupaten Tanah Bumbu Rahmadi menjelaskan, penanganan stunting dilandasi berbagai strategi dengan memperkuat sinkronisasi dan koordinasi.

“Perlu kita sadari penanganan stunting itu tidak bisa sepenuhnya dipantau oleh pihak Kabupaten dan tidak bisa dipantau secara terus menerus oleh Kecamatan. Namun yang dapat memantau itu adalah pihak Desa, kerena di Desa ada Posyandunya dan ada lembaga yang punya peran untuk menangani stunting tersebut,” imbuhnya.

Namun lanjutnya, berbagai regulasi sebagai bentuk strategi ini tak hanya menangani persoalan penanganan stunting tapi berkaitan dengan seluruh persoalan kesehatan, seperti penyakit menular.

Disebutkannya, ada persoalan mendasar di beberapa kantong stunting yang patut diperhatikan di daerah ini, karena daerah itu punya karakteristik daerah pantai dan daerah rawa serta daerah pegunungan.

“Dari 3 wilayah ini punya karakteristik yang berbeda, dari semua unsur hara yang dibutuhkan tanaman maka tanah akan mempengaruhi gizi dalam tanaman itu. Misalnya tumbuhan dirawa, tentu kandungan gizinya akan beda dengan yang di pegunungan termasuk pantai. Hal inilah yang perlu menjadi kajian bersama,” terangnya. (Win)

Berita Terkait

Fraksi DPRD Tanah Bumbu Sampaikan Pandangan Umum Raperda Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

admin

Bupati Zairullah Kukuhkan Panitia MTQN Ke-20 Tingkat Kabupaten Tanah Bumbu

admin

SMKN 2 Simpang Empat Hadirkan Dinas Kominfosp Jadi Narasumber P5

admin

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Baca Selengkapnya