BATULICIN – 30 peserta Program Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Tanah Bumbu mengundurkan diri sebagai kepesertaan.
Pengunduran itu ditandai dengan penyerahan sertifikat melalui Bupati Tanah Bumbu H Sudian Noor kepada 2 (dua) peserta PKH disela pelaksanaan apel gabungan SKPD, Senin (08/07/2019) di halaman Kantor Bupati.
Peserta PKH itu bernama Endang dan Masitah. Dua peserta ini menganggap dirinya sudah mandiri dan mampu menghidupi keluarganya tanpa harus menerima bantuan pemerintah melalui PKH.
Menurut pengakuan Endang, suaminya hanyalah pekerja serabutan dengan penghasilan yang tak menentu. Disamping itu untuk membantu perekonomian keluarga, dirinya membuka warung sembako dengan warung sembako.
“Setelah menjadi KPM PKH akhirnya sedikit demi sedikit beban pengeluaran saya dapat terpenuhi dan hasil berjualan pun dapat dipisahkan untuk menambah modal warung sembako,” tuturnya setelah menerima sertifikat itu.
Atas dorongan pendamping dan dukungan suami dia memberanikan diri untuk melakukan pinjaman ke bank melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BRI yang akhirnya bisa dimanfaatkan untuk tambahan modal usaha.
“Atas dasar ini saya bulatkan tekad untuk mengundurkan diri sebagai KPM PKH di tahun 2019 kerena sudah layak untuk mandiri,” ujarnya.
Hal serupa dilakukan Masitah, manfaat yang dia rasakan sebagai dalam PKH itu akhirnya beban pengeluarannya terpenuhi dengan menyisihkan penghasilan dari menjual gorengan demi mencukupi kebutuhan sehari hari.
“Kerena selalu dapat binaan dalam program PKH ini kami termotivasi tanpa mengandalkan usaha yang ada, kebetulan suami saya juga mendapatkan pekerjaan baru dan akhirnya saya merasa saat nya untuk mandiri,” terangnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tanah Bumbu Basuni memaparkan, Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan uang tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dengan syarat dapat memenuhi kewajiban terkait pendidikan dan kesehatan.
PKH sendiri sambungnya bertujuan mengurangi beban RTSM dan diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi, sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari kemiskinan.
“Kita patut bersyukur bagi peserta yang keluar dari program ini, berarti program ini sedikit demi sedikit dapat membuahkan kemandirian. Dengan harapan kemiskinan di daerah kita berangsur menurun,” imbuhnya. (Wn)