BATULICIN – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) melalui Puskesmas Perawatan Sebamban II Kecamatan Angsana gencarkan sosialisasi dan pembinaan HIV/AIDS.
Kepala Puskesmas Perawatan Sebamban II , dr Irfansyah Topan mengatakan sosialisasi dan pembinaan yang mereka lakukan merupakan tindaklanjut program pemerintah pusat terkait Indonesia Bebas HIV/AIDS Tahun 2030.
Ia mengatakan pentingnya program pembinaan dan pendekatan kesehatan khususnya tentang HIV/AIDS.
“Program pembinaan dan sosialisasi HIV/AIDS merupakan bagian dari promosi bidang kesehatan dan penyuluhan HIV/AIDS di Tanah Bumbu” ungkapnya.
Bidan Mimin, selaku pengelola program HIV/AIDS dan IMS, aktif melakukan promosi kesehatan dan penyuluhan di sembilan desa. Termasuk tempat hiburan malam dan warung remang-remang.
Ia juga menegaskan upaya dan pencegahan terhadap resiko HIV/AIDS.
Penularan penyakit seksual HIV/AIDS itu, tidak cuma di tularkan oleh penjaja seks saja. Tetapi juga banyak faktor resiko yang mengancam kita. Salah satunya melalui alat cukur rambut, alat tato alis, alat tato bibir atau alat tato tubuh yang terkontaminasi darah/cairan tubuh dari penderita HIV/AIDS.
“Kita berusaha mengubah pola pikir dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit tersebut. Serta memberikan edukasi mengenai cara pencegahan dan pengobatannya,” ujarnya.
Mimin menambahkan, pendekatan yang santun dan ramah sehingga masyarakat lebih mudah menerima informasi yang disampaikan.
Terkait kegiatan yang di lakukan ini, pihaknya juga bekerja sama dengan pemangku kepentingan lokal. Dengan membangun jejaring kerja dan kemitraan kepada lintas sektor.
Merangkul Kecamatan, Polsek, Koramil, KUA, dan Desa. Serta mengajak relawan untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut. Sehingga pesan-pesan mengenai HIV/AIDS dan IMS tepat sasaran dan dapat sampai kepada lebih banyak orang.
Dalam menyampaikan informasi, pihaknya jelas dan mudah di pahami. Sehingga masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Sembamban II dapat lebih peduli terhadap kesehatan mereka sendiri. Serta lebih proaktif dalam melakukan langkah-langkah pencegahan.
Kolaborasi antara bidan dan masyarakat di harapkan dapat menjadikan desa di Kecamatan Angsana menjadi lingkungan yang lebih sehat dan sadar akan pentingnya kesehatan seksual. (Ufi)
COPYRIGHT © MEDIA CENTER TANAH BUMBU 2024