MC.TANAHBUMBUKAB.GO.ID, BANJARMASIN – Tantangan perekonomian di Kalimantan Selatan di masa mendatang masih cukup berat. Untuk menghadapinya perlu kekompakan berbagai pihak agar daya tahan perekonomian daerah menjadi kuat.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalsel Harymurthy Gunawan pada Seminar Ekonomi dan Bisnis, Meneropong Sektor Ekonomi Prospektif dan Tren Ekonomi Berbagi Kalsel di Hotel Golden Tulip Banjarmasin, Selasa (12/4/2016), mengatakan, salah satu upaya menghidupkan perekonomian adalah melalui ekonomi berbagi.
Menurut Hary, ekonomi berbagi yaitu bagaimana membangun ekonomi itu bukan hanya jadi beban pemerintah, tetapi bisa dilakukan siapa saja. Baik oleh diri sendiri, pihak swasta dan lainnya dengan memanfaatkan teknologi. Lebih mikro lagi dengan pemanfaatan teknologi digital.
“Orang mau belanja tak perlu lagi datang ke toko, tetapi cukup via internet atau HP, barang akan diantar sampai ke rumah. Jadi ekonomi berbagi itu melakukan kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat, bukan hanya orang kantoran tetapi semua orang bisa melakukannya,” ujarnya.
Hary pun menyebutkan salah satu potensi dan peluang yang bisa dikembangkan untuk membangun perekonomian yang kuat di Kalsel, dengan mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pembangunan ekonomi pun tidak hanya dibebankan pada satu pihak tetapi seluruh komponen bangsa terlibat untuk mewujudkan bangsa yang sejahtera.
Terkait dengan listrik yang sering padam, menurut Hary, masing-masing bidang harus bersinergi dan berkoordinasi untuk mencari solusi. Selain kreativitas yang dibangkitkan, infrastrukturnya juga dibangun.
Di Kalsel sudah ada ekonomi kreatif yang berjalan dan berkembang. Makanya perlu didukung dengan sumber energi untuk mendorong dan membangkitkan pertumbuhan ekonomi.
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor menyatakan dalam upaya mendukung pertumbuhan perekonomian, berbagai sektor usaha dikembangkan agar memiliki daya saing. Pemprov Kalsel pun, kata Sahbirin, terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat dan pelaku usaha. Salah satunya layanan perizinan yang tidak berbelit.
“Tidak ada meja satu atau dua. Hal-hal yang menghambat akan dipangkas,” katanya.
Dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, pemerintah melakukan berbagai upaya agar pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya sehingga memiliki daya saing.
Visi lima tahun ke depan, Kalsel Mapan dan Terdepan. Itu merupakan wujud penekanan pengembangan daya saing ekonomi daerah yang berbasis sumber daya lokal. “Kami berkomitmen untuk mendorong perkembangan industri kreatif dan UKM untuk mencetak wirausaha yang berdaya saing,” tandasnya.
Melalui seminar bisnis yang menghadirkan para narasumber andal, yakni M Shiroth (analis Ekonomi Senior BI), Josua Pardede (Economist Bank Permata), Amin Subagyo (GM PT Telkom Witel Kalsel) dan Ilmi-Ramdi (Kulir Jasa Kurir), diharapkan dapat membuka cakrawala berpikir dunia usaha perbankan dalam rangka mendukung masyarakat yang perekonomiannya memiliki daya saing.
Sumber/Banjarmasin Post