Media Center, Tanbu – Apel Gerakan Nusantara Bersatu Indonesia Milikku, Milikmu, Milik Kita Bersama Bhinneka Tunggal Ika demi menjaga keutuhan NKRI di Halaman Kantor Bupati Kab.Tanah Bumbu. Rabu, 30/11/2016
Dengan nuansa pakaian putih serta simbol Indonesia merah putih yang diikatkan di kepala para peserta apel Nusantara Bersatu.
Bupati Tanah Bumbu Bapak Mardani H. Maming menyampaikan bahwa Negara ini dulu pada zaman belanda diadu domba antar kerajaan – kerajaan dan sekarang diadu domba berdasarkan warna,, dulu orang malaysa yang belajar keindonesia tetapi sekarang malah sebaliknya.
Semua ini terjad karna kita lupa menghormati sesama tokoh – tokoh dan kita sebagai rakyat tidak adil dalam menilai pemimpin, andai saja kita sering menghargai dan menghormati pemimpin yang ada maka akan tercipta kedamaian di Negara ini, Indonesia tidak mungkin terbangun tanpa adanya seorang pemimpin, tambahnya.
Para pendahulu pada tanggal 28 Oktober 1928 telah bersumpah bahwa bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bang Indonesia dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Sumpah pemuda tersebut tidak hanya berlaku pada masa itu saja tapi juga wajib memegang teguh sampai masa sekarang dan genarasi – generasi yang akan datang.
Bangsa NKRI adalah pancasila dengan bhineka tunggal ikanya, pancasila sebagai dasar Negara merupakan pondasi yang kuat dan kokoh serta tahan dari segala gangguan hambatan maupun rintangan yang akan datang dari luar maupun dari dalam, sehingga bangunan berdiri dengan kokoh dan kuat bangunan itu adalah NKRI cita – citanya mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur.
Melalui momen ini saya mengajak kepada semuanya untuk kembali ke pancasila dan mengamalkan nilai – nilai yang bersatu didalamnya, tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dan tidak ada pertentangan yang tidak dapat didamaikan . apapun permasalahan bangsa ini hanya dapat diselesaikan dengan pancasila serta pancasila mengajarkan agar saling hormat menghormati bekerjasama antar agama.
Acara ini sendiri dimeriahkan oleh lantunan puisi, Gebyar Reog dan alunan musik tradisonal.
Misda