BATULICIN – Puncak Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI Tahun 2017 di Kabupaten Tanah Bumbu dilaksanakan di Kecamatan Satui, Selasa (28/11/2017) kemarin.
Bertindak selaku Pembina Upacara, Wakil Bupati Tanah Bumbu Sudian Noor. Hadir pada peringatan tersebut Ketua Pengurus PGRI Tanah Bumbu, Ketua Pengurus PGRI Tingkat Kecamatan se-Tanah Bumbu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Bumbu, Camat Satui dan Muspika, Dewan Guru dan PTK se-Kabupaten Tanah Bumbu, dan para pelajar.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendi, dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati Tanah Bumbu Sudian Noor, bersyukur dapat bersama-sama kembali memperingati Hari Guru Nasional.
“Mari kita syukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa ini dengan tekad untuk bersama bekerja keras mewujudkan dunia pendidikan yang berkemajuan melalui keteladanan guru-guru kita,” ucapnya.
Ia mengatakan, peringatan Hari Guru Nasional tahun 2017 mengangkat tema “Membangun Pendidikan Karekter Melalui Keteladanan Guru”. Tema tersebut erat kaitannya dengan impelmentasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Peraturan Presiden tersebut mengamanatkan bahwa guru sebagai sosok utama dalam satuan pendidikan. Mereka memliki tanggungjawab membentuk karakter peserta didik melalui harmoniasi olah hati, olah rasa, olah piker, dan olahraga. Disamping itu, guru dan tenaga pendidik juga harus mampu mengelola kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat untuk mengobarkan Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Urgensi penguatan karakter ini semakin mendesak seiring dengan tantangan berat yang kita hadapi dimasa-masa yang akan datang. Peserta didik saat ini adalah calon Generasi Emas Indonesia tahun 2045 yang harus memiliki bekal jiwa Pancasila yang baik guna menghadapi dinamika perubahan yang sangat cepat dan tidak terduga.
Momentum Hari Guru Nasional ini, lanjut Sudian Noor, hendaknya dijadikan sebagai refleksi apakah guru-guru kita sudah cukup professional dan menjadi teladan bagi peserta didiknya. Disis lain, apakah kita sudah cukup memuliakan guru-guru kita yang telah berjuang untuk mendidik dan membentuk karakter kita sehingga menjadi pribadi tangguh dan berhasil. Sebab, tak ada seorang pun yang sukses tanpa melalui sentuhan guru.
“Jadi apapun kita saat ini, guru-guru kita pasti ikut mewarnai bahkan bisa jadi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan kita. Bagi pemerintah, Peringatan Hari Guru juga menjadi titik evaluasi yang strategis bagi pengambilan kebijakan. Bagaimana pun harus diakui bahwa masih banyak persoalan guru yang belum sepenuhnya teratasi,” ujar Wabup.
Ditambahkan Wabup, secara konstitusional mendidik adalah tanggungjawab negara, tetapi secara moral merupakan tanggung jawab kita bersama. Upaya pemerintah tentu memiliki keterbatasan dan oleh sebab itu sangat pantas kita berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah ikut membantu meningkatkan kapasitas dan kompetensi guru. Perhatian pemerintah daerah yang member tunjangan tambahan dan membuat kebijakan yang inovatif kepada guru tentu perlu dihargai.
“Kita tahu bahwa problema guru disetiap daerah berbeda-beda, melalui kebijakan pemerintah daerah Alhamdulillah banyak hal bisa diatasi,” ujarnya.
Menurut sambutannya, Wabup mengajak pada guru untuk mengobarkan semangat menjadi guru teladan bagi anak-anak. (Rel/MC.Tanbu)