Media Center Tanbu – Bulan suci ramadhan 1437 Hijriyah 2016 yang dimana kita diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa kini sudah mencapai separuh jalan menuju Lebaran. Sejumlah ibu rumah tangga pun sudah mulai sibuk persiapkan agenda keperluan yang berkaitan dengan Hari Raya Idul Fitri, Seperti membeli baju baru untuk anak, membereskan rumah , Namun tradisi di Indonesia, Tak lengkap rasanya jika tidak ada kue lebaran.
Banyak para ibu rumah tangga yang sudah memulai membuat resep sendiri. Namun Kita kadang merindukan berbagai sajian kue khas tradisional Indonesia yg sudah jarang atau bahkan langka untuk ditemui. Ada beraneka ragam kue yang tersaji dimeja sanak, saudara atau tetangga pada saat di hari lebaran. Pasti sudah kebayang sejumlah kue yang mulai jarang ditemui untuk saat ini.
Keberadaannya sudah terganti dengan olahan roti kaleng pabrikan atau kue kering seperti nastar, kue salju, castangle dan berbagai kue lainnya. Sambil terus bernostalgia dimasa lalu, inilah beberapa kue yang hilang atau mulai langka ditemui pada saat hari lebaran:
Kue sagon
Kue sagon termasuk kedalam jenis makanan ringan yang lezat dan aman dikonsumsi. Kue sagon memiliki cita rasa yang manis, gurih dan renyah sewaktu digigit. Apalagi citra manis dan harum dari kelapa membuat kue sagon tak pernah kehabisan pecintanya. Asal mula kue sagon hingga sampai saat ini belum diketahui persis dari mana asalnya, namun sebagian ada yang mengklaim jika kue kering ini berasal dari tanah Jawa dan sebagian lain ada yang mengatakan kue ini bersal dari beberapa daerah di Indonesia.
Kue Manco
Kue ini terbuat dari ketan dengan tekstur lembut di dalam namun tidak keras diluar, berbalut gulali dengan wijen membuat rasanya sangat unik. Terakhir kali menjumpai kue ini 13 tahun yang lalu di rumah seorang kerabat yang memang selalu membuat kue ini setiap lebaran. Karena merantau dan hanya pulang 4 tahun sekali saya telah lupa bagaimana rasa kue mancho ini, semoga dapat menjumpai kue ini kembali di lain waktu
Kembang Goyang
Kue Kembang Goyang adalah salah satu kue tradisional khas betawi. Nama kembang goyang berasal dari bentuknya yang menyerupai kelopak bunga atau kembang dan proses membuatnya digoyang-goyang hingga adonan terlepas dari cetakan. Kue ini sangat renyah dan rasanya manis, sayangnya kue ini justru masuk kedalam golongan kue yang sudah punah di daerah saya, saat SD dahulu, kue ini ada di setiap acara pernikahan atau hajatan, jadi saat lebaran sudah pasti tersedia di meja hidangan, namun seiring waktu, kue ini sudah tidak terlihat lagi keberadaanya.
Kue Unca alias Untuk Cacing
Kue ini berbentuk seperti tanah galian cacing, sehingga dinamai unthuk cacing, sebenarnya kue ini enak guys, hanya penamaannya yang kurang greget sehingga terdengar tidak menarik, terbuat dari ketan gula dan telur yang di mix sedemikian rupa sehingga kue ini renyah dan enak, cocok disajikan dengan teh hangat. Kue ini sudah tidak terlihat keberadaannya di meja saat lebaran. Namun masih bisa di jumpai di pasar traditional bila beruntung.
Grubi
Kue kering yang terbuat dari ubi rambat yang di serut halus dan gula jawa ini sangat kremes dan disukai anak-anak, meskipun kue ini masih bisa di jumpai saat bukan hari lebaran, tapi justeru saat lebaran kue ini tergantikan posisinya oleh kue nastar
Rusmini atau akrab yang disapa ibu irus warga kabupaten tanah bumbu saat diwawancarai tim media center mengungkapkan “ Kue jenis ini sekarang sudah mulai sulit untuk ditemui, karena kudapan tradisional ini agak mulai ditinggalkan, karna orang sudah mulai membeli kue pabrikan saja karna mudah dan tidak sulit mendapatkannya” Ungkapnya
Kue Tradisional tersebut rasanya tidak kalah dengan kue pabrikan jaman sekarang, selain dari segi rasa, dari segi memorial mengingatkan masa kecil kita tentang keaneka ragaman kue tradisional khas Indonesia.
Jaya