BATULICIN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanah Bumbu gelar Rapat Koordinasi dan sosialisasi pembudayaan kegemaran membaca. Kegiatan itu sebagai bentuk tanggungjawab dan kepedulian terhadap perkembangan literasi di Indonesia Khususnya di Tanah Bumbu,
Kegitan rakor ini di buka oleh Asisten Bidang Adminstitasi Umum H. Mustaing di Gedung Mahligai Bersujud Kapet Kecamatan Simpang Empat Rabu, (27/11/2019).
Rakor ini memasang target agar masyarakat luas lebih peduli pada peningkatan minat baca di Indonesia, khususnya Kabupaten Tanah Bumbu. Diharapkan peserta yang hadir akan menjadi agen-agen yang mempromosikan keberadaan perpustakaan, dengan menceritakan manfaat dan pentingnya membaca.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yang berkompeten, yakni dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanah Bumbu, serta dari BPS Tanah Bumbu.
Pada saat menyampaikan laporanya, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Yusri mengatakan, di era digital seperti saat ini, keberadaan perpustakaan harus dibuat menjadi menarik.
Hal ini pun menjadi pekerjaan rumah bersama. Kesan kaku dan monoton yang melekat pada gudang ilmu tersebut, menjadikan perpustakaan tempat yang cenderung dihindari orang.
“Pemerintah melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanah Bumbu, berupaya agar perpustakaan bisa menjadi salah satu tempat yang dituju untuk menghabiskan waktu, bukan sekadar karena kebutuhan tugas dari guru atau dosen,” jelasnya.
Mendorong anak agar suka membaca dan membantu menciptakan atmosfer ramah baca akan sangat menolong anak untuk tertarik pada aktivitas membaca dan selanjutnya akan menjadi kebiasaan baik, yang akan membuahkan kemampuan baca tingkat tinggi.
Sementara itu, Asisten Bidang Adminstitasi Umum H. Mustaing yang mewakili Bupati Tanah Bumbu H. Sudian Noor, saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi ini mengatakan bahwa membaca adalah pondasi.
Kata dia, kesejahteraan suatu bangsa tergantung pada sampai dimana tingkat literasi negara tersebut.
“Melihat perkembangan jaman seperti sekarang ini diperlukan sumber daya manusia yang mumpuni, yang mampu mendorong siswa agar mau membaca, tapi bukan sekadar bisa membaca. Dengan menjadi teladan yaitu memberi contoh dan bukan hanya menyuruh. Karena anak adalah peniru yang baik, memberi teladan dengan konsisten membaca akan mempermudah anak melakukan hal yang sama yang kita inginkan,” jelas Mustaing.
Pada kesempatan itu pula, dia menegaskan agar keharusan membaca dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan, tanpa adanya paksaan.
Kegiatan ini melibatkan perwakilan siswa, Para Kepala Sekola, Kepala Desa, PKK, Dharma Wanita, penggerak Taman Baca Masyarakat, pengelola perpustakaan, pengelola PAUD, serta pemangku kebijakan lainnya. (Adi)