BATULICIN – Memasuki musim tanam tahap pertama, Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu, melakukan tanam jagung perdana dilahan milik masyarakat yang tergabung dalam Gapoktan Muktitaman Desa Manunggal Kecamatan Karang Bintang, Senin (18/02).
Kepala Dinas Pertanian, Setia Budi, melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikoltura, Robby Candra, mengatakan kegiatan tanam jagung perdana dilakukan dilahan seluas kurang lebih 50 hektar dengan menggunakan mesin pertanian bantuan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
“Hari ini kita akan menanam jagung dengan menggunakan alat pertanian bantuan dari Kementerian, alat berupa traktor roda empat dan alat tanam jagung dorong,” ujarnya.
Adapun benih yang ditanam merupakan bibit unggul yang juga bantuan dari Kementerian Pertanian melalui program Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) yang diyakini sesuai dengan kondisi alam Kabupaten Tanah Bumbu dan hasilnya mudah dipasarkan.
“Untuk bibit kita juga menggunakan bantuan dari Kementan melalui Program Upsus Pajale yakni berupa benih pioner yang diyakini cocok untuk ditanam di daerah ini,” jelasnya.
Dikatakanya Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu melalui Dinas Pertanian sangat mendukung peningkatan produksi tanaman pangan yang salah satunya adalah jagung. Dan saat ini ada dua Kecamatan yang menjadi sentra produksi jagung di Kabupaten Tanah Bumbu, yakni Kecamatan Karang Bintang dan Kecamatan Mantewe.
Ditempat yang sama Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Karang Bintang, Rukimin, menambahkan program penanaman jagung untuk Desa manunggal adalah seluas 70 hektar. Sebagian sudah ada yang ditanam dan bahkan ada juga yang sudah di panen.
“Kita telah memiliki lahan seluas 50 hektar berupa hamparan, untuk itu perlu kita lakukan penanaman secara serentak dan bersama-sama,” katanya.
Untuk memastikan program tersebut berjalan lancar hingga panen kedepan, ia bersama mantri tani dan penyuluh pertanian akan terus mengawal dan membina gapoktan yang ada di kecamatan Karang Bintang.
Disinggung masalah pemasaran, Rukimin menegaskan masalah pemasaran bukan merupakan kendala bagi petani jagung. Sebab para pembeli sudah banyak yang antre untuk membeli hasil jagung para petani, bahkan mereka sudah turun langsung untuk membeli. (ynr)