BATULICIN – Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Selatan, melakukan monitoring pelayanan klinik rehabilitasi pecandu narkoba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanah Bumbu dr Andi Abdurahman Noor.
Direktur RSUD Tanah Bumbu Arman melalui Kepala Tata Usaha Saleh, di Batulicin, Selasa, mengatakan tujuan dari monitoring tersebut adalah untuk mengevaluasi dan mengetahui kendala yang dialami oleh tim yang bertugas di lapangan.
“Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur tingkat pemahaman petugas khususnya tim asesmen terpadu terhadap pelaksanaan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,” katanya.
Selain di dalam UU juga diatur, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010 tentang pelaksanaan wajib lapor pecandu narkotika yang diatur secara bersama, yang terdiri oleh Ketua Mahkamah Agung, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Jaksa Agung, Kapolri, dan Kepala BNN tentang Penanganan Pecandu Narkotika dan Korban Penyalahgunaan Narkotika ke Dalam Lembaga Rehabilitasi.
Saat ini kendala yang dialami banyaknya pencandu narkotika yang belum berani melaporkan dirinya ke RSUD untuk menjalani rehabilitasi sehingga pihak yang bertugas merasa kesulitan untuk menjalankan program rehabilitasi.
Data terakhir dari BNN Kalimantan Selatan yang diterima saat monitoring penyalahguna Narkoba di Kalsel mencapai 55.000 orang, dan mereka ini harus diobati agar sembuh dan tidak lagi mencari Narkoba untuk memenuhi ketergantungannya.
Hingga kini BNNP Kalsel telah merehabilitasi sebanyak 1.800 orang, baik yang menjalani rawat inap di rumah sakit atau panti rehabilitasi maupun pengobatan rawat jalan secara berkala.
“Kami berharap program rehabilitasi ini bisa berhasil memutus mata rantai supply dan demand dengan dibarengi bidang pencegahan lainnya seperti sosialisasi anti Narkoba guna menggelorakan ke seluruh elemen masyarakat bersama-sama memerangi dan memberantas penyalahgunaan narkotika,” paparnya. (Sujud/MC-Tanbu)