BATULICIN – Koperasi Serba Usaha (KSU) Bina Warga Sejahtera, Desa Sejahtera Mulia, Kecamatan Satui, mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke 5 Tahun Buku 2018, Rabu (30/01) kemarin bertempat di Desa Sejahtera Mulia.
RAT dihadiri Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Mikro (Disnakertrans dan UM), Avian Noor, diwakili Kepala Bidang Koperasi dan UM, Pahruari.
Tampak mendampingi, Kasi Pemberdayaan dan Perlindungan Koperasi, Indra A Margananta.
Avian Noor dalam sambutanya menyampaikan selamat dan apresiasi yang tinggi kepada pengurus, pengawas, dan seluruh anggota KSU Bina Warga Sejahtera atas terselenggaranya RAT ke 5.
“Ini berarti bahwa pengurus dan pengawas sudah menunjukan kinerja yang bagus, karena sudah mampu menjabarkan amanat yang tertuang dalam Undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, yang mana koperasi wajib melaksanakan RAT minimal satu kali setahun,” ucapnya.
Avian Noor menambahkan menyikapi ketatnya persaingan dalam dunia usaha sekarang ini, salah satunya menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang membawa dampak terhadap globalisasi di bidang ekonomi, maka koperasi dituntut agar mampu berperan dan tetap eksis menjadi pilar dalam perekonomian nasional.
Koperasi harus dikelola secara efektif dan efesien dengan SDM yang mempunyai kompetensi sesuai dengan tuntutan perkembangan dunia usaha.
Tetapi masih dalam koridor koperasi dengan mempertahankan prinsip-prinsip dan jati diri koperasi sehingga sesuai ekonomi kerakyatan.
Oleh karena itu, pemerintah daerah senantiasa mengharapkan agar koperasi memiliki kredibilitas yang tinggi untuk anggotanya serta masyarakat pada umumnya.
Mengakhiri sambutannya, Avian mengatakan sebagaimana laporan yang dibuat oleh pengurus KSU Bina Warga Sejahtera telah menunjukan kinerja dengan trend yang positif, baik rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, maupun SHU yang dicapai.
Namun demikian, agar koperasi bisa tetap eksis maka jangan pernah merasa cepat puas diri agar kedepannya tetap terus meningkatkan pelayanan pada anggota karena masih banyak kebutuhan anggota yang belum mampu dilayani dengan maksimal. (rel)
